Jumat, 20 Januari 2012

WABAH OBESITAS YANG MENDUNIA


Jangan salah, gemuk tidak berarti makmur dan bahagia. Gemuk apalagi kegemukan merupakan awal dari munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes, kolesterol dan hipertensi.

Meski beberapa grup etnik di Afrika utara dan asia memandang wanita gemuk itu cantik dan menjadi simbol kekayaan serta kesuburan,sekitar 300.000penduduk berkurang setiap tahunnya di Amerika Serikat akibat kondisi yang berkaitan dengan obesitas(kelebihan berat badan). 

Obesitas berada di peringkat kedua sebagai penyebab kematian menyusul kematian akibat rokok yang menduduki peringkat paling atas. Kondisi ini sebenarnya dapat dicegah. Berbagai penelitian menunjukkan, obesitas menghabiskan biaya lebih dari US$ 100 miliar tiap tahunnya.Seperti yang kita ketahui, obesitas tidak hanya memengaruhi penampilan luar seseorang, tapi juga secara fisiologis (kesehatan) dan psikologis (rasa percaya diri).Ada beberapa faktor penyebab obesitas seperti genetik, metabolisme, kebiasaan (makanan yang dikonsumsi dan gaya hidup) lingkungan dan kebudayaan. Gen dan metabolisme memengaruhi berat badan seseorang 25 hingga 40 persen. Meski gen dapat meningkatkan kemungkinan seseorang terkena obesitas, gen bukanlah satu-satunya faktor seseorang memiliki kelebihan berat badan.Bagi kebanyakan orang, obesitas dihasilkan karena mengonsumsi makanan secara berlebihan dan kurang aktivitas. Lihat saja kondisi sekarang yang semuanya serba praktis, seperti remote untuk TV, AC, bahkan radio tape, tangga jalan/eskalator dan lift di pusat perbelanjaan, dsb. Aktivitas kita berkurang sampai ke hal-hal kecil seperti itu. Disinilah jawaban kenapa faktor lingkungan dapat memengaruhi orang terkena obesitas. Masyarakat barat modern mengkondisikan orang melakukan diet yang salah dan malas berolahraga. Restoran cepat saji selalu menyediakan makanan berukuran besar, tinggi lemak dan garam. Gaya hidup yang sibuk pun kerap membuat kita makan di luar rumah, sehingga konsumsi makanan diproses dan tidak sehat terus terjadi. Kebiasaan makan yang buruk juga cenderung turun temurun dalam keluarga. Meskipun metabolismenya tidak sama, namun kebiasaaan dalam keluarga atau kebiasaan yang kita pelajari dari orang tua, juga memegang peranan penting. 
Obesitas yang terjadi pada anak merupakan indikasi kuat bahwa nantinya si anak tersebut akan mengalami masalah kesehatan terkait dengan berat badannya. 

Maka dari itu, usaha pencegahan obesitas hendaknya dimulai sejak kanak-kanak, dengan menerapkan pola hidup sehat yang dimulai dari orang tua anak tersebut. Sehingga, anak dapat mencontoh dan mengikutinya sejak dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar